Memelihara Tradisi Lama Yang Baik Dan Mengambil Tradisi Baru Yang Lebih Baik

Selasa, 22 Maret 2016

Mengenang Pahlawan KH Noer Alie dengan Zikir

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Ucapan bijak ini amat tepat bagi masyarakat Bekasi yang telah memiliki pahlawan nasional sejak setahun lalu: KH Noer Alie. Salah satu upaya untuk menghargai pahlawan, sekitar 1000 orang berzikir dan berdoa Memperingati dan Mengenang Jasa Pahlawan almarhum almagfurlah KH. Noer Alie di Pondok Pesantren Attaqwa Puteri, Ujungharapan Bahagia, Kabupaten Bekasi, pada 9 November 2007.
Ketua Yayasan Attaqwa KH M Amin Noer mengatakan sangat berbahagia peringatan pahlawan nasional dengan cara zikir bersama. “Kita mendoakan almaghfurlah KH Noer Alie,” kata Amin. Menurut putra KH Noer Alie ini, gelar pahlawan bukan semata-mata untuk KH Noer Alie, melainkan juga karena perjuangannya.
Juga termasuk para pejuang yang bersama beliau Kalau semua dikasih bintang pahlawan repo. Jadi cukup satu aja sebagai pimpinannya,” ujar Amin. Dengan demikian, KH Noer Alie mewakili seluruh pejuang yang ikut berjuang bersamanya, terutama sejak perang kemerdekaan. Karena itu, “Kita mendo’akan tidak semata-mata untuk beliau, tapi pahalanya juga akan sampai ke seluruh pejuang yang berjuang bersama-sama dengan beliau,” kata Amin.
Selain mendoakan, Amin menambahkan, yang paling penting adalah usaha melestarikan nilai-nilai kepahlawanan KH Noer Alie. Tidak hanya sebatas mengagung-agungkan serta memuja-memuji, tetapi bagaimana melestarikan nilai-nilai perjuangan KH Noer Alie. “Semua harus kita warisi,” ujar Amin.
Selama ini Amin banyak berpikir, karena sering diberikan pertanyaan-pertanyaan dari berbagai pihak, sampai-sampai ada orang yang secara khusus datang menemui dirinya untuk menanyakan tentang pribadi KH Noer Alie. “Hasil kajian saya menyimpulkan yang selanjutnya menjadi visi Attaqwa: zikir, pikir, amal, dan ikhlas,” kata Amin.
Makna zikir adalah beribadah kepada Allah Subhanahu Wataala (Habluminallah), pikir mengandung makna melakukan kajian untuk menyusun strategi dalam berjuang menuju kemerdekaan. Sedangkan amal merupakan pelaksanaan dari hasil zikir dan pikir. “Kesemuanya itu mencerminkan pribadi beliau yang tentunya harus kita warisi dengan sebaik-baiknya,” Amin menabahkan.kita yakin Allah mengampunkan segala dosa-dosanya,” katanya.
Bupati Bekasi Sa’duddin mengatakan malam zikir dan doa bersama tuntuk mengingat dan membangkitkan semangat anak-anak bangsa dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. “Apalagi seorang ulama besar almagfurlah guru kita (KH Noer Alie), kita yakin Allah mengampuni segala dosanya,” kata pemimpin Bekasi yang pernah diajar KH Noer Alie.
Menurut Sa’duddin, KH Noer Alie adalah sosok ulama karismatik, pahlawan nasional yang memiliki wawasan luas dalam bidang politik, bahkan dari biografinya KH Noer Alie merupakan bagian dari pemimpin Bekasi yang pernah mengkoordinasikan pemerintah kabupaten Bekasi.
Hari ini dilanjutkan oleh penerusnya yaitu Sa’duddin, sebagai anak didik almagfurlah,” ujar Sa’duddin. KH Noer Alie juga dinilai memiliki semangat dan istiqomah, berpegang teguh pada prinspi hidup yang dijalaninya.
Hal ini dapat dilihat ketika bangsa indonesia telah berhasil meraih kemerdekaan, KH Noer Alie lebih berkonsentrasi dalam membangun umat lewat lembaga pendidikan yang didirikannya, yakni pondok pesantren Attaqwa.
KH Noer Alie juga melakukan misi dakwah islamiyah dari kampung ke kampung di seluruh wilayah bekasi. “Keikhlasan beliau dalam mentransformasikan ilmu kepada murid-muridnya, telah melahirkan ulama-ulama besar yang bukan hanya ada di Jawa Barat, Bekasi khususnya, bahkan di wilayah lain,” ujar Sa’duddin.
Termasuk saat itu telah memberikan ilmu kepada semua orang. “Insya Allah kami akan lanjutkan cita-cita beliau,” kata Sa’duddin. Setelah masa kemerdekaan telah diraih, menurut Sa’duddin, yang kita wujudkan adalah cita-cita para pendahulu yang dirasa masih berat.
Hari ini menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua untuk bahu-membahu yang dilandasi oleh semangat pengorbanan yang ikhlas, perjuangan mewujudkan cita-cita yang ikhlas, dan benar semata-mata mengharap ridho Allah,” kata Sa’duddin.
Dia juga berharap, mudah-mudahan kita masih berjalan diatas rel keistiqomahan yang diajarkan oleh Allah dan Rasulnya . “Mudah-mudahan kita terus mengemban amanah dakwah yang telah dibimbing oleh almagfurlah dan, hari ini akan kita lanjutkan semuanya,” kata Sa’duddin.

Post : PuteraKaliAbang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar