Bekasi, Bekasiurbancity.com – Sekilas
keberadaan tugu dengan tinggi secara keseluruhan sekitar 205 cm (dengan
spesifikasi tinggi tugu hingga bagian leher tugu adalah 150 cm,
sementara itu tinggi kepala tugu 73 cm) ini hanyalah sebuah tugu batas
wilayah biasa, namun jika di telisik dari sisi sejarah, tugu ini
memiliki makna historis yang sangat besar, yang menunjukan bagaimana
perjuangan masyarakat bekasi pada masa penjajahan melawan para tentara
Belanda dan sekutu.
Tidak ada sumber data yang otentik
tentang nama persis monumen berupa tugu yang berada di tengah-tengah
pertigaan di jalan KH. Agus Salim ini, namun masyarakat sekitar
menyebutnya dengan nama tugu pahlawan. Dinamakan demikian karena
pembangunan tugu ini bertujuan unntuk mengenang jasa para pahlawan yang
berjuang dengan hati di saat massa penjajahan kolonial belanda, hingga
pada tragedi berdarah Bekasi Lautan Api. Kota Bekasi sebagai salah satu
distrik berkumpulnya para pejuang di daerah jawa barat, tidak luput dari
tragedi berdarah tersebut, dengan hampir seluruh bagian kota bekasi
luluh lantak rata dengan tanah karena di bakar dan di bombardir oleh
serangan udara tentara Inggris dan sekutu, tidak terkecuali di daerah
sekitar jalan KH. Agus Salim ini.
Konon dari cerita masyarakat Asli Bekasi
yang menyaksikan pembangunan tugu K.H. Agus Salim, di badan bangunan
Tugu tersebut ada sebuah Guci, yang didalamnya terdapat sebuah dokumen.
dokumen tersebut berisi tentang catatan kerugian yang di derita
masyarakat bekasi atas serangan yang di lakukan oleh sekutu. Jika suata
saat nanti Peristiwa tersebut dipertanggung jawabkan di Mahkamah
Internasional maka di pastikan masyarakat Bekasi akan mendapat ganti
rugi atas apa yang di lakukan oleh pihak sekutu.
Selain itu sisi keunikan pada Tugu di
Jalan KH. Agus Salim ini terletak pada kepala Tugu yang di tancapkan
pula pecahan-pecahan beberapa senjata, berupa meriam, mortir, granat
tangan, senjata api laras pendek, dan beberapa selongsong peluru, yang
keseluruhanya merupakan asli peninggalan dari massa perjuangan
masyarakat bekasi.
Peristiwa Bekasi Lautan Api
Peristiwa Bekasi Lautan Api berawal dari
Pendaratan darurat Pesawat Dakota Inggris di Rawa Gatel, Cakung pada 23
Nopember 1945. Rencananya Pesawat itu berangkat dari Lapangan terbang
kemayoran menuju semarang, tetapi kemudian terpaksa melakukan pendaratan
darurat sekitar jam 11.00 WIB, karena mengalami kerusakan mesin.
Peristiwa Pendaratan darurat pesawat
membuat penduduk cakung ( Wilayah Bekasi ketika itu) berdatangan dan
mengepung pesawat. Seluruh Awak dan Penumpang yang kebanyakan tentara
sekutu (inggris) Berkebangsaan India ditangkap, dilucuti senjata dan
pakaiannya.
Mendengar Informasi adanya kru Pesawat
dan penumpang yang ditahan di Bekasi, pimpinan tentara Inggris di
Jakarta segera mengirimkan maklumat untuk segera mengembalikan seluruh
tentara Inggris yang ditawan di Bekasi jika tidak dikembalikan maka
Bekasi akan di bumi Hanguskan.
Namun raykat dan pemuda Bekasi menolak
isi maklumat tersebut. Bahkan, tiga hari berikutnya seluruh tawanan
dibunuh dan mayatnya dikubur di belakang tangsi Polisi. Karena maklumat
pimpinan tentara Inggris tidak dihiraukan, pada tanggal 29 Nopember 1945
tentara Inggris dengan kekuatan satu Batalyon Infanteri dan arteleri
bergerak dari Jakarta menuju Cakung dan berhasil memasuki wilayah
Kranji.
Namun Serangan tersebut berhasil ditahan
oleh pasukan dan Rakyat Bekasi yang melakukan penjagaan di kampung Rawa
Pasung dengan memblokir pintu – pintu masuk perbatasan Jakarta Bekasi.
Tentara Inggris tidak menyerah begitu
saja, Penyerangan kedua kembali di lancarkan dengan Sekutu bergerak dari
Pusat kewedanaan Bekasi ( Pusat Kota Bekasi ) dengan mengerahkan satu
Batalyon Infantri, battery artileri, puluhan pansher, truk dan pesawat
udara. Pasukan dan Rakyat Bekasi yang mengetahui hal tersebut tidak
tinggal diam, para pejuang Bekasi membentuk pasukan pertahanan khusus di
sebelah timur, Utara, dan Selatan Bekasi. Taktik tersebut sangat
efektif, karena ketika tentara sekutu ( Inggris ) tiba di tangsi polisi
Bekasi, mereka tidak menemui satu pun tentara/pejuang Bekasi. Tentara
sekutu hanya menemukan mayat temannya yang telah membusuk dan sebagian
dikubur di belakang tangsi Polisi Bekasi. Mayat – mayat itu kemudian
dibawa ke Jakarta.
Akibat kejadian tersebut, Sekutu (
Inggris ) melakukan serangan Pembalasan pada 13 Desember 1945 (Pagi
hari) dengan sasaran langsung ke wilayah kota Kewedanaan Bekasi dengan
mengerahkan kekuatan pasukan yang lebih besar. Pesawat dan pasukan darat
kemudian melakukan serangan secara membabi buta menggunakan dua buah
bom pembakar. Akibatnya, banyak rumah penduduk dikampung dua ratus
terbakar. Karena tidak ditemukan satu pun tentara/pejuang Bekasi,
tentara sekutu mulai melampiaskan amarahnya dengan menyirami rumah –
rumah penduduk dengan bensin dan dibakar dengan bom – bom pembakar.
Peristiwa pembakaran tersebut terjadi mulai dari kampung dua ratus
kemudian meluas hingga ke daerah Bekasi lainnya. Langit Bekasi dipenuhi
dengan Asap yang memekat dan seperti Api Unggun raksasa yang berkobar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar