Memelihara Tradisi Lama Yang Baik Dan Mengambil Tradisi Baru Yang Lebih Baik

Jumat, 11 Maret 2016

Mengulik Sejarah Tugu Di Jalan K.H. Agus Salim Kota Bekasi



IMG_3235
Bekasi, Bekasiurbancity.com – Sekilas keberadaan tugu dengan tinggi secara keseluruhan sekitar 205 cm (dengan spesifikasi tinggi tugu hingga bagian leher tugu adalah 150 cm, sementara itu tinggi kepala tugu 73 cm) ini hanyalah sebuah tugu batas wilayah biasa, namun jika di telisik dari sisi sejarah, tugu ini memiliki makna historis yang sangat besar, yang menunjukan bagaimana perjuangan masyarakat bekasi pada masa penjajahan melawan para tentara Belanda dan sekutu.
Tidak ada sumber data yang otentik tentang nama persis monumen berupa tugu yang berada di tengah-tengah pertigaan di jalan KH. Agus Salim ini, namun masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama tugu pahlawan. Dinamakan demikian karena pembangunan tugu ini bertujuan unntuk mengenang jasa para pahlawan yang berjuang dengan hati di saat massa penjajahan kolonial belanda, hingga pada tragedi berdarah Bekasi Lautan Api. Kota Bekasi sebagai salah satu distrik berkumpulnya para pejuang di daerah jawa barat, tidak luput dari tragedi berdarah tersebut, dengan hampir seluruh bagian kota bekasi luluh lantak rata dengan tanah karena di bakar dan di bombardir oleh serangan udara tentara Inggris dan sekutu, tidak terkecuali di daerah sekitar jalan KH. Agus Salim ini.
Konon dari cerita masyarakat Asli Bekasi yang menyaksikan pembangunan tugu K.H. Agus Salim, di badan bangunan Tugu tersebut ada sebuah Guci, yang didalamnya terdapat sebuah dokumen. dokumen tersebut berisi tentang catatan kerugian yang di derita masyarakat bekasi atas serangan yang di lakukan oleh sekutu. Jika suata saat nanti Peristiwa tersebut dipertanggung jawabkan di Mahkamah Internasional maka di pastikan masyarakat Bekasi akan mendapat ganti rugi atas apa yang di lakukan oleh pihak sekutu.
Selain itu sisi keunikan pada Tugu di Jalan KH. Agus Salim ini terletak pada kepala Tugu yang di tancapkan pula pecahan-pecahan beberapa senjata, berupa meriam, mortir, granat tangan, senjata api laras pendek, dan beberapa selongsong peluru, yang keseluruhanya merupakan asli peninggalan dari massa perjuangan masyarakat bekasi.
Peristiwa Bekasi Lautan Api
Peristiwa Bekasi Lautan Api berawal dari Pendaratan darurat Pesawat Dakota Inggris di Rawa Gatel, Cakung pada 23 Nopember 1945. Rencananya Pesawat itu berangkat dari Lapangan terbang kemayoran menuju semarang, tetapi kemudian terpaksa melakukan pendaratan darurat sekitar jam 11.00 WIB, karena mengalami kerusakan mesin.
205207416Pasukan Inggris mendarat darurat di Bekasi pada tanggal 25 November 1945
Peristiwa Pendaratan darurat pesawat membuat penduduk cakung ( Wilayah Bekasi ketika itu) berdatangan dan mengepung pesawat. Seluruh Awak dan Penumpang yang kebanyakan tentara sekutu (inggris) Berkebangsaan India ditangkap, dilucuti senjata dan pakaiannya.
Mendengar Informasi adanya kru Pesawat dan penumpang yang ditahan di Bekasi, pimpinan tentara Inggris di Jakarta segera mengirimkan maklumat untuk segera mengembalikan seluruh tentara Inggris yang ditawan di Bekasi jika tidak dikembalikan maka Bekasi akan di bumi Hanguskan.
Namun raykat dan pemuda Bekasi menolak isi maklumat tersebut. Bahkan, tiga hari berikutnya seluruh tawanan dibunuh dan mayatnya dikubur di belakang tangsi Polisi. Karena maklumat pimpinan tentara Inggris tidak dihiraukan, pada tanggal 29 Nopember 1945 tentara Inggris dengan kekuatan satu Batalyon Infanteri dan arteleri bergerak dari Jakarta menuju Cakung dan berhasil memasuki wilayah Kranji.
Namun Serangan tersebut berhasil ditahan oleh pasukan dan Rakyat Bekasi yang melakukan penjagaan di kampung Rawa Pasung dengan memblokir pintu – pintu masuk perbatasan Jakarta Bekasi.
IMG_3757Kantor Pemerintahan Kewedanaan Bekasi, sekarang menjadi tempat parkir polres Kota Bekasi
Tentara Inggris tidak menyerah begitu saja, Penyerangan kedua kembali di lancarkan dengan Sekutu bergerak dari Pusat kewedanaan Bekasi ( Pusat Kota Bekasi ) dengan mengerahkan satu Batalyon Infantri, battery artileri, puluhan pansher, truk dan pesawat udara. Pasukan dan Rakyat Bekasi yang mengetahui hal tersebut tidak tinggal diam, para pejuang Bekasi membentuk pasukan pertahanan khusus di sebelah timur, Utara, dan Selatan Bekasi. Taktik tersebut sangat efektif, karena ketika tentara sekutu ( Inggris ) tiba di tangsi polisi Bekasi, mereka tidak menemui satu pun tentara/pejuang Bekasi. Tentara sekutu hanya menemukan mayat temannya yang telah membusuk dan sebagian dikubur di belakang tangsi Polisi Bekasi. Mayat – mayat itu kemudian dibawa ke Jakarta.
Akibat kejadian tersebut, Sekutu ( Inggris ) melakukan serangan Pembalasan pada 13 Desember 1945 (Pagi hari) dengan sasaran langsung ke wilayah kota Kewedanaan Bekasi dengan mengerahkan kekuatan pasukan yang lebih besar. Pesawat dan pasukan darat kemudian melakukan serangan secara membabi buta menggunakan dua buah bom pembakar. Akibatnya, banyak rumah penduduk dikampung dua ratus terbakar. Karena tidak ditemukan satu pun tentara/pejuang Bekasi, tentara sekutu mulai melampiaskan amarahnya dengan menyirami rumah – rumah penduduk dengan bensin dan dibakar dengan bom – bom pembakar. Peristiwa pembakaran tersebut terjadi mulai dari kampung dua ratus kemudian meluas hingga ke daerah Bekasi lainnya. Langit Bekasi dipenuhi dengan Asap yang memekat dan seperti Api Unggun raksasa yang berkobar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar