Memelihara Tradisi Lama Yang Baik Dan Mengambil Tradisi Baru Yang Lebih Baik

Sabtu, 19 Maret 2016

Sejarah Singkat Bekasi (Versi Bunga Rampai )



PENDUDUKAN TENTARA INGGRIS 
DI BEKASI TEMPO DULU

                  
Nama Bekasi itu sendiri menurut Prof. Poebatjaraka berasal dari kata Chandra atau sasih artinya bulan dan Bharga, artinya bahagia. Semula dari Chandrabagha melalui kata Baghasasi menjadi Bekasi. Nama ini merupakan salah satu kota penting pada jaman Kerajaan Tarumanegara. 

Sejarah Singkat Berdasarkan penemuan-penemuan benda-benda bersejarah di Kabupaten Bekasi,berupa: alat pemukul kulit kayu di Cariu. Cibarusa : periuk Buniwates,benda sejarah lainnya di Buni Babelan seperti kapak batu,tengkorak, gelang, cincin, periuk dan prasasti Tugu ditemukan di Cilincing,daerah Bekasi telah memegang peranan kebudayaan sebelum lahirnya Pajajaran,dan secara geografis bekasi masuk daerah Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-15.

Nama Bekasi itu sendiri menurut Prof. Poebatjaraka berasal dari kata Chandra atau sasih artinya bulan dan Bharga, artinya bahagia. Semula dari Chandrabagha melalui kata Baghasasi menjadi Bekasi. Nama ini merupakan salah satu kota penting pada jaman Kerajaan Tarumanegara. 

Pada abad ke-7 dan 8 Kerajaan Tarumanegara runtuh oleh serangan Kerajaan Sriwijaya,kemudian di Jawa-Barat ini lahirlah Kerajaan Galuh,dengan Ibukota Bojong galuh Ciamis. Abad ke-9 dan 10 lahirlah Kerajaan Pajajaran sebagai kelanjutan dari Kerajaan Galuh dengan Ibukotanya Pakuan Pajajaran Bogor dan kota-kota pelabuhan penting tercatat pula lahir di jaman ini ialah Karangan,Kelapa, Bekasi, Karawang,Cilamaya,dan Cirebon. Bekasi pada waktu itu bukan saja salah satu kota pelabuhan penting Kerajaan Pajajaran, bahkan sejak jaman Kerajaan Galuh, Bekasi memegang peranan di dalam jalan-jalan darat sampai jamannya Kerajaan Pajajaran antara kota-kota Pakuan Pajajaran Bogor-Cilengsi (Cibarusa) Warunggede-Tanjungpura-Karawang-Cikao-Purwakarta-Sagalaherang-Sumedang-Tomo-Rajagaluh-Kawali-Bojonggaluh (Ciamis).

Jalur jalan darat ini dahulu merupakan jalan raya penting pada jaman Kerajaan Galuh sampai Kerajaan Pajajaran (Bogor). Setelah kerajaan Pajajaran Runtuh oleh serangan tentara Maulana Yusuf (kerajaan Islam Banten),daerah Pajajaran ada di bawah pengaruh agama Islam. Namun karena pengaruh pemerintah kurang terima sepenuhnya,maka lahirlah Kerajaan Sumedanglarang sebagai pewaris yang dekat keturunan Kerajaan Pakuan Pajajaran.

Kerajaan Sumedanglarang (Sumedang) meliputi penguasaan daerah Kerajaan kecil (Kabupaten) Sumedang,Sukakerta Limbangan, Galuh, Bandung, Cianjur,dan Karawang termasuk Bekasi,Sindangkasih(Purwakarta tempo doeloe),Sagalaherang (Subang)sekarang Keresidenan Purwakarta. Di luar daerah tersebut di wilayah Jawa Barat di bawah kekuasaan langsung kerajaan Banten dan Cirebon. Setelah Jayakarta direbut oleh VOC dan berdiri Batavia sejak tanggal 30 Mei 1619 M. 

Sumedang Larang sudah bergabung dengan Kerajaan Mataram. Daerah Karawang dan Bekasi inilah menjadi daerah penting dalam peretemuan-pertemuan melawan pasukan Mataram yang dibantu oleh pasukan-pasukan kecil dari daerah Jawa-Barat melawan Belanda. Di saat-saat itulah daerah Bekasi dan Karawang terkenal dijadikan daerah persediaan bahan makanan untuk peperangan melawan Belanda dengan dibukanya hutan dan rawa-rawa untuk persawahan di samping pusat pengumpulan pasukan dalam melawan tentara Voc yang mengusai Sunda Kelapa dan Jayakarta. 
(Sumber:Bunga Rampai Jawa-Barat.Musnipal Mashun 1991)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar