Memelihara Tradisi Lama Yang Baik Dan Mengambil Tradisi Baru Yang Lebih Baik

Rabu, 09 Maret 2016

Mengintip Budaya Tradisional di Saung Ranggon

Mengintip Budaya Tradisional di Saung Ranggon


4 saung ranggonMeski telah berkembang sebagai kota yang maju, Bekasi masih menyimpan warisan kejayaan masa lampau. Salah satu peninggalan sejarah yang hingga saat ini masih terpelihara dengan baik adalah Saung Ranggon. Bangunan bersejarah tersebut telah berumur hampir 500 tahun. Bangunan rumah tradisional tersebut dibuat pada abad ke-16 oleh Pangeran Rangga. Sang pendiri merupakan putra Pangeran Jayakarta,  salah satu pejuang Betawi pada zaman penjajahan Belanda.
Tahun 1821, Raden Abbas menemukan bangunan bersejarah itu dan diberi nama Saung Ranggon. Dalam Bahasa Sunda, saung berarti rumah di tengah sawah atau ladang. Saung biasa digunakan sebagai huma atau tempat menunggui padi maupun palawija yang siap panen. Selama masa penjajahan, saung dipakai sebagai tempat menyepi dan bersembunyi dari kejaran penjajah.
Saung Ranggon berada di Kampung Cikedokan, Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat. Bangunan tradisional itu dibuat di atas lahan seluas 500 meter persegi. Bangunan bersejarah tertua di Bekasi tersebut memiliki panjang 7,6 meter dan lebar 7,2 meter. Sedangkan tingginya mencapai 2 meter. Untuk memasukinya, pengunjung harus meniti anak tangga yang berjumlah 7 buah.
4 SaungRanggo
Saung ranggon dibangun dengan prinsip ramah lingkungan. Material pembuatnya terdiri atas papan kayu serta bambu. Setiap bagian bangunan tidak dikaitkan menggunakan paku melainkan memakai pasak bambu maupun tali yang terbuat dari ijuk atau sabut kelapa.
Saung ini merupakan bangunan tradisonal khas Bekasi. Atap Saung Ranggon merupakan gabungan dua bidang miring yang dikenal dengan nama julang ngapak. Bagian dalamnya merupakan ruangan luas tanpa sekat pemisah. Di bagian bawah saung terdapat kolong menyerupai sumur yang digunakan sebagai tempat menyimpan benda pusaka.
Di Saung Ranggon pengunjung tidak hanya dapat menyaksikan wujud bangunan tradisional. Di sini Anda juga disuguhi pertunjukan budaya yang diadakan setiap waktu tertentu. Setiap tahun, halaman saung dijadikan tempat untuk menyelenggarakan Hajat Budaya. Selain memperingati  Bulan Maulid, acara tersebut juga merupakan ajang cuci pusaka. Dalam kegiatan tersebut juga dipentaskan Tari Jaipong dan wayang kulit khas Bekasi.
4 saung-ranggonUntuk berkunjung ke situs bersejarah yang terletak berdekatan dengan Kawasasan Industri MM2100 itu, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau angkot jurusan Cikedokan Setu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar